Sejak
kecil aku selalu di perlakukan dengan baik oleh kedua kakak laki-lakiku, apapun
permainan yang mereka mainkan dan kemana pun mereka pergi aku akan selalu ada
di tengah diantara mereka. Sebenarnya mama dan papa pun tidak pernah memaksa
kami untuk selalu bersama tapi memang mau ku yang selalu ikut kemanapun mereka pergi.
Saat itu aku merasa permainan yang dilakukan anak laki-laki seperti bermain tamagoci,
tamia dan nitendo lebih menarik dan seru di banding bermain masak-masakan dan
boneka. Setiap hari sepulang sekolah kami selalu wajib makan siang, mengerjakan
PR dan tidur siang kemudian sore hari kami juga wajib mengaji tapi namanya anak
kecil dimasa itu sering mengelak dan kabur kalau di perintah tidur siang. Beruntungnya
di depan rumah kami ada tanah lapang luas yang berbatasan dengan kebun dan
masih ada sungai dengan aliran air yang deras dan bersih jadi kabur dari tidur
siang larinya kami ke situ, mereka kabur demi bermain sepak bola,
layang-layang atau sekedar bermain tanah liat dan menjaili ternak tetangga yang
di lepas bebas disana bersama teman-teman sebaya kami lainnya.
Selepas
bermain di bawah panasnya terik matahari yang menyengat kami langsung mandi di
sungai lompat dari tebing tertinggi di area sungai itu, lucunya aku yang hanya
cewek sendiri tanpa ragu tetap saja mandi
bersama kedua kakak ku dan beberapa teman laki-lakinya, tapi aku tidak pernah
mencoba untuk lompat karena aku tidak seberani itu haha. Sebelum aku turun ke
sungai dan mulai mandi kakak keduaku terlebih dulu masuk kedalam air bertujuan membasahi
tubuhnya untuk menentukan kedalaman air sungai saat itu dan kemudian aku
berdiri di hadapannya untuk mengukur apakah tanda kebasahan yang ada di tubuhnya
melebehi leherku jika tidak aku diperbolehkan mandi, ya se-protect itu dia terhadapku.
Dulu
kami menyimpan sabun, ban kare bahkan pelepah pisang untuk alat kami bermain di
sungai tidak ada akan hilang mungkin tidak untuk jaman sekarang. Lagi pula
sungai kami kecil dulu sekarang sudah tercemar.
Menjelang
jam tiga sore kami pulang dan mandi lagi untuk persiapan mengaji, malam hari
kami bertiga berjejer belajar untuk pelajaran besok di meja ruang tamu dan papa
sebagai guru ter-killer yang pernah aku jumpai selama ini karena hanya dengan
papa aku belajar sampai menangis, kakak kedua ku pun selalu mendapat waktu
belajar terlama bersama papa, ah pokoknya papa killer kalau masalah sekolah
kami.
Suatu
ketika aku menginjak kelas tiga SD mendapat tugas prakarya membuat topi anyaman
dari kertas karton, aku merasa aku bisa dan sudah berhasil tapi ketika
pengumpulan guru mata pelajaran ini menyuruhku untuk memperbaiki lagi, bodonya
aku saat itu aku melepas semua susunanya dan mengulang dari awal, aku
mengerjakan di rumah teman dan engga kerasa sampai lewat petang. Sesampainya dirumah
papaku marah besar karena alasan anak seusiaku tidak pantas pulang kerumah
hingga petang. Sejak saat itu aku membatasi diriku sebelum petang aku sudah
sampai di rumah tentu aku takut saat papa marah karena barang sejenis
sapu dan ikat pinggang bisa melayang ke paha kami.
Papa
memang keras dan tegas tapi papa juga orang yang paling baik untuk kami, hampir
setiap minggu kami update kaset nitendo terbaru tentunya Mario bross adalah permainan
favorit kami, dual player ini sesi yang kadang membuat kami bertengkar karena aku yang sering tidak terima kakak
ku menang. Tapi aku menyadari hal ini yang membuat aku dan mereka semakin dekat
dan akrab.
Menginjak SMP aku sudah tidak pernah bersama dengan mereka, aku rasa siklus ini juga kamu alami dengan saudara kandungmu.
Menginjak SMP aku sudah tidak pernah bersama dengan mereka, aku rasa siklus ini juga kamu alami dengan saudara kandungmu.
Kami
merasa jauh karena asyik dengan kesibukan masing-masing, mama selalu mengingatkan
sampai kapan pun kami harus tetap saling rukun dan saling membantu bahkan sejauh
apapun jarak kami nanti, kakak mengayomi adik dan adik menghormati kakak itu pesan papa.
Di
bulan Agustus 2019 ini selama dua hari berturut-turut aku pulang dan pergi
ke kantor menggunakan jasa ojek online karena motor yang biasa aku kendarai di
pakai kakak kedua ku untuk bekerja sedag motor miliknya sedang di service
karena kendala yang cukup memakan waktu lama. Dengan mengandalakan transferan
saldo ovo dari kakak kedua ku ini juga penawaran promo yang ada di ojok online
perjalananku cukup lancer haha. Tapi di hari
ke dua menuju perjalanan pulang saldo ovo tidak mencukupi karena aku kemarin
melakukan transfer uang melalui ovo. Aku berinisiatif menghubungi kakak ke dua
ku supaya mentransferku saldo lagi tapi dia malah menawarkan untk menjemputku
karena kebetulan posisi dia ada di dekat area kerja ku, tentu dengan senang hati
aku mau dan bergegas membereskan semua barang ku meski sebenarnya aku biasa
pulang setalah makan malam. Ini hal langkah yang patut di abadikan seketika aku
kirim pesan whatsapp ke mama dan ku
bilang kakak sebaik ini ❤.
Sejujurnya
kakak kedua ku ini selalu menjadi bully.an keluarga karena sikapnya yang sangat
cuek dan santai dengan siklus hidup yang terjadi, mendapat penilaian negatif dari
keluarga besar karena terkesan belum terlalu serius dalam menata hidup kedepan. Tapi di balik itu
semua ia kakak yang peduli dan paling dermawan terhadap aku adiknya.
Sejak
adanya peluncuran hp dengan fitur mudah bermain facebook aku sering meminjam
hp kakak ku untuk bermain facebook berjam-jam tanpa ada protes dari dia,
akhir-akhir ini juga kalau setiap malam aku ketakutan setelah menonton tayangan
horror langsung buka whatsapp dan mengirim pesan dan memintanya segera
pulang, 10 menit kemudia dia datang dan membawa makanan, itu karena aku memintanya
untuk membeli hahaha.
Setidaknya nasihat papa tentang “kakak mengayomi adik, dan adik menghormati sang kakak “ sudah kami terapkan dengan baik.
itu ceritaku perihal kakak laki-laki ☺
Setidaknya nasihat papa tentang “kakak mengayomi adik, dan adik menghormati sang kakak “ sudah kami terapkan dengan baik.
itu ceritaku perihal kakak laki-laki ☺
No comments: