Teman Bahagia


Ingat banget jaman SD pulang sekolah mainnya kalau engga main bekel, dakon dan bongkar pasang di tetangga sebelah rumah ya ke sungai di dekat rumah riska di komplek paling ujung barat, terus aja kegiatan semacam itu terjadi setiap hari. Sampai akhirnya semua jenis sungai yang mengelilingi komplek sudah pernah kita susur dan pasti berenang bebas disana, berasa kolam renang di hotel berbintang kali ya dulu ngerasanya, segar, bersih dan aman pastinya. Kita berhenti main-main di sungai itu karena ada oknum-oknum jahat yang melakukan tindakan asusila di sekitaran sungai, ada anak seumuran kita yang jadi korban, kan kita jadi takut ya. Alhasil kita berani ke sungai kalau ada orang dewasa yang menemani. Dari kebolangan main di sepanjang sungai itu aku jadi kenal semua orang dari ujung barat sampai ujung timur, seru aja gitu setiap jalan dan ketemu tetangga jadi tebar senyum dan saling sapa. Gak heran sih kalau ada yang Tanya “ iki anak e sopo ? kok adoh dolen e “.

Jaman dulu kalau main atau ngebolang semacam itu pasti sepulang sekolah dan setelah mengerjakan PR oh ya setelah makan siang juga. Karena rumah ku paling ujung timur dan mau kesungai ujung barat jadi aku yang paling sering jemput teman satu persatu, aduh pokoknya wajah gosong parah karena selalu main di bawah terik matahari. Tapi kita tahu waktu kok kalau main jadi sebelum ngaji sore kita sudah di rumah dan aku pun pernah pindah tempat ngaji dari ujung barat sampai ujung timur,  percayakan kalau orang satu komplek kenal aku ? haha LOL.

Dulu setiap acara agustusan kita selalu partisipasi di pentas seni seringnya menari dan yang melatih kita ada tetangga yang masih remaja dan punya sahabat sejak SD sampai mereka SMA (kala itu) tetap dekat dan awet, nah disitu pelatih kita bilang “kalau punya teman itu di jaga baik-baik silaturahminya supaya jadi sahabat sejati dan lebih baik lagi sampai kalian punya anak nanti mereka bersahabat juga satu sama lain”. Mungkin karena kata-kata itu kita yang sedang latihan saat itu jadi kedoktrin dan sekarang  aku dan beberapa teman SD bersahabat dengan baik, tradisi perayaan ulang tahun dan masak memasak sekalipun itu hanya memasak mie instan tapi hal kecil itu yang membuat kita semakin dekat karena seringnya bertemu. Entah apa nama geng yang kita punya mulai dari “anak SD”, “Keluarga” sampai saat ini “COR”

Kita lulus SD sekitar tahun 2000 dan sekarang 2018 pertemanan kita tetap terjaga dengan baik. Sedekat itu ! ada beberapa teman yang jauh dari kita, kalau kita lagi kumpul kita videocall ramai-ramai jadi tetap dekat.
Tapi kita juga pernah mengalami permasalahan satu sama lain dan tentu persahabatan selama itu sudah tidak perlu di ragukan lagi kejujuran dan kesetiaannya, semua proses menuju teman bahagia itu sudah kita lewati. Beruntungnya dari kita adalah tempat tinggal kita saling berdekat jadi gampang aja kalau mau ketemu tapi kesibukan yang kita punya tidak sama jadi tidak semudah itu juga sih kita ketemu, bingungkan ? haha. Punya teman dekat atau geng bukan berarti kita hanya berteman dengan mereka saja tapi serunya adalah ketika membutuhkan bantuan apapun diantara mereka pasti akan membantu atau saat kita merasa sendiri ada mereka yang mau menemani.

Tanpa sadar aku banyak mengenal orang di lingkungan tempat tinggalku dan kebiasaan ini terbawa sampai aku dewasa, dan itu terjadi di lingkungan kampusku juga. Tentu di lingkungan kampus bukan lagi hanya orang Malang tapi banyak pendatang dari Sabang sampai Merauke, dengan ketidasadaranku itu aku sudah mengenal banyak orang dan berakhir menjadi teman baik hingga hari ini. Semakin jauh kita pergi semakin banyak orag yang kita kenal dan serunya kemana pun kita pergi gak akan kebingungan karena banyak teman.

Baru 4 tahun lalu kita saling kenal tapi kedekatan kita tetap  terjaga dengan baik, semua berawal dari radio kampus yag mempertemukan kita dan menjadikan kita teman dekat hingga hari ini. Aku pikir kalian akan menjadi teman dunia maya khususnya di grup line saja karena hampir lupa kapan kita ketemu di dunia nyata. Sangat terkejut kalian datang ke rumah dengan membawa kado lucu itu, sangat suka :* terimakasih banyak. Sempat sedih karena kalian tidak datang di acara wisuda ku saat itu dan saat kalian mendengar aku akan pergi jauh kalian datang jauh-jauh dari kota ke kabupaten (rumah ku) malam pula, padahal tiduran sambil nonton tv di rumah jauh lebih enak hehe. Terimakasih sudah menjadi teman baik hingga hari ini dan terimkasih atas ketulusan hati kalian datang pada malam itu. Semoga bukan hanya teman bahagia di dunia saja tapi semoga jadi teman bahagia till jannah yaa.

Cabe kamu kalau pulang ke Manado jangan lupa aku ya teman radio angkatanmu yang tersisa sebatang kara, kak Billy makasih ya cilok geprek terenaknya semoga segera bisa buka kedai cilok geprek bang billy dan tetap jadi MC hitz kampus kita :*. Tante Vanny penyiar radio fav akuh, keep inspiring me jadi wanita strong yang suka sekali kerja, semoga segera punya stasiun radio sendiri biar gak lama-lama jadi penyiar tapi jadi direktur utama para penyiar radio, aamiin ! oh ya semoga segera menikah hehe, Maski thank a lot for everything lah pokoknya jangan bosan-bosan mengajakku makan bareng dan terimakasih dengan segela petuah yang mampu memupukku dengan baik selama ini, duh jadi puitis gini T.T tapi ini serius ! semoga kalian membaca.

Kita teman bahagia
Teman sejati adalah ia yang tetap bertahan dengan mu sekalipun dalam kondisi banyak orang membencimu.

 

Singosari 2018,

Teman Bahagia Teman Bahagia Reviewed by wita mannoradja on May 26, 2018 Rating: 5

No comments:

Powered by Blogger.

Total Pageviews

Search This Blog

Komunitas Manulis

1minggu1cerita

About Me


Hi world ��

I'm the last daughter from three siblings | Bachelor Architecture | High social soul | founder of Kelas Belajar Brassican |
Blogging is one of the best ways to express me and release every thought that has accumulated in my head, here I share about my personal experiences, traveling and life story.
Hope you guys like it ❤
Welcome to my Blog #kuaselektrik