3 Tradisi Keluarga di Lebaran Idul Fitri (2018)

pinters
Taqabalallahu minna wa minkum.

Selamat hari raya Idul Fitri 1439H. Mohon maaf lahir dan batin.

Semoga kita dipertemukan kembali dengan Ramadhan tahun depan dan bisa menjalankan ibadah pada Ramadhan tahun depan jauh lebih baik lagi.


Seberapa banyak pesan ucapan maaf kamu copy-paste tepat di hari Raya ?

Aku yakin saking banyaknya sampai kamu nggak sempat menghitung kan ?

But it's ok itu adalah bentuk dari usaha juga untuk kirim pesan satu persatu ke semua kontak yang ada di whatsapp.

Sekali lagi Maaf lahir batin teman-teman.


Hari raya merupakan kesempatan keluarga besar berkumpul,bisa di bilang kesempatan emas setahun sekali. Dari keluarga yang hampir tidak kita kenal datang juga di hari itu. Seluruh muslim dunia yang merayakan hari raya pasti memiliki tradisi perayaan yang berbeda-beda tetapi aku yakin Kita sesama muslim Indonesia punya tradisi yang sama. Jadi aku mau cerita tradisi hari raya di keluargaku, kira-kira apa perbeda dari tradisi kalian.

1. Sungkem

Sungkeman di keluargaku adalah tradisi yang tetap kita jalankan karena kita masih punya Kakek Satu satunya, ayah dari keluarga Ibuku dan kebetulan kakekku adalah keluarga tertua di antara keluarga keluarga yang lain Jadi serunya seluruh keluarga besar akan datang dan berkumpul di rumah kakek ku ini. Enaknya kita nggak perlu kemana-mana buat minta maaf karena hampir satu RT itu udah keluarga besar. Pertama sebelum sungkem ke Kakek pasti aku dan kedua kakakku sungkem terlebih dahulu ke ayah dan ibuku. Setelah menyelesaikan prosesi sungkeman di keluarga kecil kita masing-masing kemudian keluarga yang pisah dari rumah kakek akan datang dan mulailah prosesi sungkeman dari anak cucu dan cicit dari kakekku.



2. Galak gampil

Setelah prosesi sungkeman tidak lupa kita berbagi ampau atau biasa ku sebut galak gampil, jadi mulai dari cucu dan cicit akan di bagi satu persatu. Anggota keluarga yang belum bekerja dan belum menikah akan dibagi, sudah menjadi tradisi yang tidak bisa kita lepaskan saat hari raya tiba

Dan ini momen paling di tunggu sama anak-anak kecil, aku juga sih LOL, di usiaku 23 tahun ini aku juga masih mendapatkan angpau tapi jumlahnya tidak sebanyak tahun-tahun sebelumnya. Ya disyukuri aja, kadang itu menjadi berkah dan kadang juga menjadi sindiran untuk aku sendiri Karena di usia 23 tahun Seharusnya aku bukan diberi lagi tapi sudah waktunya memberi tapi namanya rezeki tidak boleh kita tolakan ? Haha. apa lagi sekarang amplopnya lucu-lucu kan susah untuk menolak hihi, Lol



3.  makan-makan

Tradisi yang ketiga ini rasanya sudah terlihat dari foto-foto kita ya karena kita orangnya gendut gendut bukti banget kalau kita suka makan kan !, jadi 3 hari sebelum hari raya ibuku sudah bingung menu apa yang akan kita sajikan ketika hari raya tiba dan selalu ada request menu dari kakekku karena kakek adalah orang yang jadul jadi makanan-makanan tradisional yang tidak pernah kita makan sebelumnya akan ada di hari raya itu tahun ini menu kita adalah nasi jagung lengkap dengan lauk pauknya, ikan asin, terancam, urap-urap dan sambal teri.
Yang paling spesial adalah  terancam + potongan kulit jeruk jadi ketika kita makan sayur itu rasa  jeruk nya nendang banget dan untuk makanan penutup nya ada tape ketan hitam dan tetelan, sejiwa deh kalau itu ya, beberapa keluarga saja yang menikmati menu itu karena nggak semuanya dari mereka suka, kadang ada yang udah kenyang.
Tapi kalau kita asli orang Jawa sih kayaknya menu yang sudah disajikan di keluargaku ini sangat-sangat menu yang nikmat hehe, tapi kita tidak memaksa mereka untuk harus atau wajib makan ya karena itu, kita menyadari bahwa tidak semuanya mau makan dengan menu tersebut. Contohnya seperti aku yang kurang suka dengan tape ketan hitam tapi kalau tetelan aja mau.



Selama 23 tahun aku selalu merayakan hari raya bersama keluarga besarku dan ketika aku melihat teman-temanku yang berada di perantauan tidak bisa pulang tepat waktu saat lebaran rasanya sedih dan momen lebaran bersama keluarga besar saat ini adalah yang harus aku syukuri apalagi senangnya ketika berkumpul dengan ponakan ponakan kecil seluruhnya, bermain bersama mereka karena aku suka sekali dengan anak kecil dan yah itulah hal yang membuat bahagia selain sungkeman, galak gampil dan makan makan.



Katanya "menyambung silaturahmi" adalah membuat kita panjang umur dan memudahkan terbukanya pintu rezeki kita.

Selamat Lebaran Mohon maaf lahir dan batin semoga kita masih bisa bertemu di Lebaran tahun tahun berikutnya amin

3 Tradisi Keluarga di Lebaran Idul Fitri (2018) 3 Tradisi Keluarga di Lebaran Idul Fitri  (2018) Reviewed by wita mannoradja on June 21, 2018 Rating: 5

No comments:

Powered by Blogger.

Total Pageviews

Search This Blog

Komunitas Manulis

1minggu1cerita

About Me


Hi world ��

I'm the last daughter from three siblings | Bachelor Architecture | High social soul | founder of Kelas Belajar Brassican |
Blogging is one of the best ways to express me and release every thought that has accumulated in my head, here I share about my personal experiences, traveling and life story.
Hope you guys like it ❤
Welcome to my Blog #kuaselektrik