Sejak
lulus SMK aku memutuskan untuk segera bekerja mulai dari drafter yang hanya 3
hari dengan bayaran 300 ribu jaman itu sampai jadi penjaga butik di sebuah mall
selama 3 bulan dengan bayaran 500 ribu perbulan, it’s oke sembari menunggu
pengumuman SBMPTN. Dan sekarang enggak kerasa 4 tahun berlalu jadi mahasiswa itu
artinya sekarang aku sudah sarjana, puji syukur ya jadi sarjana juga. Selama 4
tahun drama queen juga sempat terjadi apalagi awal tes dan pemilihan kampus,
mulai dari SNMPTN dan SBMPTN gagal gak ada yang lolos satu pilihan pun sedih
dong merasa paling madesu karena beberapa teman sudah dapat kampus sesuai yang
mereka mau. Malam setelah pengumuman SBMPTN tidak lolos susah sekali untuk
tidur mikir usaha apa lagi yang harus ku lakukan supaya bisa kuliah, salah satu
jalannya ya daftar jalur mandiri tapi lagi-lagi mikir kondisi orang tua pun
tidak akan mampu membiayai sedangkan jalur SNMPTN dan SBMPTN melalui beasiswa
bidikmisi tidak lolos juga.
Parahnya kedua orang tua yang hanya lulusan sekolah
menengah atas tidak paham dengan proses perkuliahan jadi aku coba untuk
konsultasi tentang jurusan yang baik untuk di pilih kalau memang aku ada kesepatan
untuk kuliah lagi ke kakak sepupu yang sudah berprofesi sebagai guru tapi tetap
jiwa muda dan enak di ajak ngobrol. saat itu pilihan utama prodi teknik dan saat itu pula ibu ku paham kalau aku ingin kuliah jadi
beliau mengusahakan aku untuk kuliah jurusan PGSD di Universitas Terbuka karena
rencananya akan kerja dan kuliah tapi disini sempat terjadi perdebatan karena
aku merasa tidak akan mampu kerja dan kuliah tapi beliau bilang
“sudah di coba aja, mama juga pengen kamu
jadi guru aja supaya kedepannya enak. Banyak saudaramu yang kerja jadi guru
mungkin mereka bisa membantu”.
Alhasil aku menerima tawaran itu dan mencoba
ikhlas dengan semua keinginan yang gagal ku raih. Esok hari tiba-tiba hp ibu berdering
dan ini adalah kabar gembira untukku karena berhubungan dengan kesempatan
kuliah s1 arsitektur melalui jalur beasiswa bidikmisi di Universitas MerdekaMalang, sungguh Tuhan Maha Baik dan Maha segalanya. Aku yang sempat merasa
madesu dan mencoba ikhlas dengan semua yang terjadi sekarang malah dihadiahi
kuliah s1 jalur bidikmisi, bersyukur sekali. Ya ! mungkin Tuhan hanya minta
kamu untuk terus berdoa, berusaha dan yakin bahwa apa yang kamu mau akan di
beri meski melalui jalan yang lain.
Tidak
lolos SBMPTN bukan akhir segalanya kok, kamu masih bisa memilih kampus swasta
yang memiliki predikat baik pula. Bukan tentang dimana kamu kuliah hanya untuk
gengsi saja tapi dimana pun kamu kuliah itu tergantung kamu ingin menjadi yang
terdepan atau yang terbelakang, dua pilihan yang mudah saja. Aku pun sarjana
lulusan kampus swasta tapi kampusku pringkat 8 perguruan tinggi terbaik tingkat nasional dari 2940 PTS dan peringkat ke 44 perguruan tinggi terbaik dari 3062 PTN/PTS (kemenristen dikti 2017) danberuntungnya aku sebagai mahasiswa bidikmisi tahun
2013 di kampus ini, dan predikat itu bukan hanya sebagai gengsi-gengsian pula tapi sebuah
predikat yang tidak mudah untuk disandang. Aku pun harus mempertahankan nilai
IP min. 3.00 dan menyeimbangi dengan kegiatan aktif non-akademik.
Saat
itu jadi tau kenapa Tuhan memberi jawaban aku tidak lolos SBMPTN itu karena
Tuhan sudah mempersiapkan ku beasiswa bidikmisi bebas biaya kuliah 4thn dapat
uang saku pula di kampus Universitas Merdeka Malang dengan program studi yang
ku mau fakultas teknik arsitektur.
Begitulah
hidup, banyak kok hal yang harus kamu syukuri, kegagalan di jadikan pelajaran saja dan mensyukuri apa yang sudah di
dapat saat ini, ikhlas ! itu saja kunci hidup supaya tetap bahagia meski
beberapa hal tidak sesuai ekspektasi.
Selamat
untuk mu yang sudah lolos SBMPTN dimana pun berada, congratulation and proud off you guys. Selalu bersyukur dengan apa
yang kamu dapat saat ini karena kamu sudah mengalahkan banyak pesaing
se-Indonesia untuk masuk perguruan tinggi negeri. Percayalah ini adalah jawaban
terbaik dari doa yang sudah kamu panjatkan dan ini keputusan Tuhan terbaik
untuk mu.
Selamat berjuang J
No comments: