Pinteres by : Tetiana Photography
Wanita
usia 21 ke atas sering dapat pertanyaan kapan nikah menurutku itu wajar karena
di Negara kita stereotipe takut engga laku itu masih ada, aku pun sering banget dapat
pertanyaan semacam itu, emang sih ya hampir tiga tahun ini engga sama sekali
bawa pacar ke rumah, eh tapi kalau teman laki-laki ada lah beberapa yang
kerumah tapi ya emang cuma teman.
Ponakan cewek yang paling kecil masih SD selalu bilang “ mbak kapan nikah ? pacarnya yang
mana sih ? engga pingin nikah ta ?” ada lagi sepupu cowok Tanya “
mbak kamu nanti nikahnya sama orang kaya aja biar punya kamar yang gede “
mungkin karena dia keseringan main dan keruntelan di kamarku yang sempit jadi
prihatin juga mungkin ya. Paling parah sih pertanyaan dari sepupu paling besar,
tapi dia pandai mengemas pertanyaan supaya aku engga tersinggung.
B : “non, kakak Candra (kakak pertamaku)
nikah umur berapa ? “
A : 25, kenapa ?
B : “ sekarang kamu umur berapa ? “
A : 24 lah
B : “ oh berarti satu tahun lagi ya”
Wadaw
pertanyaan macam apa ini dulur L
warning banget !.
Aku
selalu jawab “ kalau aku nikah aku engga
akan bisa traktir kamu lagi, aku gak akan
bisa main dan cerita-cerita tentang jurnal risa sambil keruntelan lagi “
dan mereka sendiri yang akhirnya menyimpulkan jawabannya “ ya deh jangan
dulu, belum waktunya” take I easy aja kalau dapat pertanyaan kayak gitu.
Pernah
nih, suatu ketika aku dan beberapa teman SMK lagi ke kondangan teman sekelas
yang menikah hari itu, sampai lokasi resepsi aku baru sadar dong Cuma aku yang
datang sendirian tanpa pasangan dan mereka tiga orang saling berpasangan +
gendong bayi, dalam hati ngetawain diri sendiri sambil ngebatin “ sejomblo ini ya ternyata aku kalau di
liat, teman udah sampai punya dua anak aku masih sendiri aja, kasihan juga aku
haha, tapi makasih ya Tuhan aku bisa duduk dan makan enak tanpa bingung sama
bayi”. Lucu aja gitu aku yang masih merasa kecil terus karena belum nikah-nikah
haha.
Ada
pertanyaan dari teman umur berapa rencana aku
mau nikah dan dia sampai niat itung-itungan perbandingan usia antara
anakku dan aku yang kelak bakal terpaut tua kalau aku engga segera menikah, katanya aku
gak akan bisa lihat perkembangan cucu dan bahkan anak ku bakal malu karena aku
terlalu tua untuk jadi ibu, ya mungkin itu perlu ya untuk di pikirkan tapi buat
aku gak masalah aku tua yang terpenting aku bisa mencetak generasi yang jauh
lebih baik dari aku, kalau masalah tua itu hanya usia, nanti pun aku punya banyak
uang yang namanya kekeriputan kulit bisa di atasi haha. Kakekku pun sampai saat
ini masih sehat dan gagah sampai punya belasan cicit bukan cucu lagi, aku tu
mikirnya gini cukup aku yang biasa-biasa aja keturunanku jangan. Gimana caranya
kelak mereka bisa membawa perubahan minimal untuk kehidupan mereka sendiri. Beban
kehidupan juga lo itu, masalahnya buat sangu kehidupan yang kakal juga.
Nah
kan makin berat kan ngomongnya !
Emm
gimana ya ?
Menikah
itu bukan tentang cepat atau lambat tapi menikah itu tanggung jawab besar dan
kesiapan, jujur aku belum siap menanggung tanggung jawab besar. Bukan soal
kemapanan tapi tentang mental, yang menjadi dasar aku sampai saat ini belum
sama sekali mikirin nikah bahkan untuk
pacaran aja engga terbesit. Karena bagiku menikah itu bukan soal tentang aku
dan dia tapi tentang keluarga. Bukan terlalu pemilih tapi sedang asyik dengan proses memperbaiki
kualitas diri, mulai dari ilmu agama dan ilmu kehidupan karena itu salah satu
modal, seserius itu jadinya kalau ngomongin nikah ya.
Jadi
menikah itu mudah tapi mengarunginya bahterai rumah tangganya yang susah, wadaw
jadi lebih berat lagi !
Tapi
ini penting untuk di bahas sih, supaya kamu dan aku menikah itu bukan karena tuntutan
tetangga tapi menikah ya karena udah waktunya. Plis ah jangan nikah juga karena
cuma enak-enak, tapi gimana caranya paska menikah kamu bisa melahirkan generasi
yang berkualitas, se-engganya keturunan mu bisa membawa perubahan ke kehidupan
yang lebih baik, nah itu yang jadi PR.
So,
it’s not big deal ketika temanmu menikah lebih lambat dari kamu, Jangan di bilang mereka kebanyakan milih tapi percayalah mereka sedang mempersipakan sesuatu untuk
merubah kehidupan mereka menjadi lebih baik.
Sama
kok, aku juga belum menikah .
Selamat berproses ya :)
nikmati prosesnya aja mba... keinginan yang baik, cara yang baik, mudah-mudahan akan bersanding dengan yang terbaik..
ReplyDeleteaamiin aaamiiinn :) Terimakasih :)
Deleteaaaaa aku sukaaa baca yang inniiii . wkwkkwkwwk
DeleteHuwaaa aku juga ngerasain hal itu mbk
ReplyDeleteselamat berproses latifa ;)
Delete