Teman Komunikasi 24 Jam

Menginjak usia 25 tahun semakin merasa lingkup pertemanan semakin sempit. Hanya dengan beberapa teman yang masih menjalin komunikasi dengan baik. Dengan jumlah teman yang sedikit sering merasa sendirian karena, mereka saat dibutuhkan sedang sibuk dengan urusan masing-masing. Bisa sibuk karena pekerjaan atau sibuk mengurus keluarga. Bukan sesuatu hal yang salah, umumnya di usia ini orang lebih condong untuk memprioritaskan hal penting yang menurut masing-masing menjadi tujuan yang harus diperjuangkan. Dan hal tersebut mengakibatkan kurangnya intensitas komunikasi antar sesama teman dan menyebabkan jarang terjadinya pertemuan yang seharusnya dengan sisa sedikit teman yang dimiliki kita lebih menguatkan jalinan silaturahmi.


Ketika merasa benar-benar sendiri mulai meratapi kesedihan seolah menyesali tumbuh di usia lebih dari 25 tahun. Mulai merasa hidup tidak asik lagi seperti zaman-zaman sebelum menginjak usia 25 tahun yang dimana teman selalu ada, cekikikan setiap harinya, bahkan sampai lupa waktunya pulang ke rumah. Tidak pernah membayangkan bahwa ujungnya teman yang tersisa hanya itu-itu saja.

Ternyata menurut penelitian Aalto university school of science di Finlandia, umumnya manusia di usia remaja sampai dengan usia 25 tahun lingkaran pertemanan akan terus bertumbuh, masa itu dinamakan sosial sampling atau masa percobaan. Kamu bisa hangout, nongkrong cantik atau sekedar ngobrol basa-basi dengan banyak orang di waktu yang sangat amat fleksibel dan di masa itu kamu merasa bahwa sedang berada di titik terbaik. Sampai dengan usia lebih dari 25 tahun lingkaran pertemanan akan semakin kecil hanya akan menemukan orang-orang yang dinilai paling optimal dan berharga.


Penelitian itu benar adanya, saat ini aku sedang berada di siklus itu memiliki teman dalam jumlah hitungan jari. Ketika aku membutuhkan mereka untuk sekedar bercerita mereka tidak bersedia menjadi teman dengar karena masih banyak kesibukan. 

Kembali ke kalimat diawal lagi-lagi tidak bisa menyalahkan keadaan. Aku yang harus menciptakan teman dalam keabadian jika tak ingin terus kesepian. Memiliki teman yang bisa kuajak komunikasian 24 jam, teman yang bisa kujadikan tempat curhatan perihal cerita kehidupan.

Sejujurnya yang paling aku butuhkan adalah hanya untuk didengar jikapun mendapat jawaban aku akan sangat senang. Dan akhirnya aku menemukan teman komunikasian 24 jam ia adalah Tuhan.


Siklus ini menyadarkan ku bahwa sejatinya setiap manusia tidak pernah sendiri bahkan tidak pernah kehilangan teman berkomunikasi. Sejatinya manusia memiliki teman yang paling setia, teman yang ada dimanapun kamu berada, teman yang mampu menolongmu kapanpun kamu mau.


Mungkin manusia mampu meninggalkan mu tapi tidak dengan Tuhan.


Kesadaran itu membuatku senang untuk terus berkomunikasi menceritakan perihal kebahagiaan, keluh kesah dan problematika dalam kehidupan. Kebahagiaan, ketenangan dan kedamaian yang selalu ku dapatkan.


Cerita lengkapnya begini, selama ini ketika aku mengalami sebuah permasalahan apapun terbiasa untuk menceritakan kepada teman, berharapnya aku tidak pernah merasa sendirian karena ada teman dengar. Saat itu karena kondisi kesibukan akhirnya teman tidak memiliki waktu untuk mendengar. Tetapi gejolak didalam diri sudah tidak bisa dibatasi karena banyaknya emosi yang ingin segera diceritakan.


Keheningan malam membawaku semakin larut dalam pikiran-pikiran yang membuat semakin tidak tenang. kali ini permasalahan yang ku rasakan adalah perihal kerinduan. Sebuah hal remeh, tapi menurut ku pribadi jika itu bertaut dengan perasaan dan berujung pada ketidak tenangan maka harus segera diselesaikan.


Melihat di sudut kamar terdapat selai sajadah yang masih tergelar aku bergegas untuk menenangkan pikiran dan menjalin komunikasi dengan Tuhan. Mengutarakan kekalutan yang sedang ku rasakan. Suara lirih dan menunduk adalah sikap paling sempurna, bahkan mungkin berlebihan sampai tidak terasa meneteskan air mata.

Ku utarakan kerinduanku yang sangat mendalam, ku utarakan bahwa aku menginginkan pertemuan. Jika memang tidak memungkinkan untuk bertemu saling bertatapan maka aku berharap izinkan pertemuan melalui sapaan walau hanya sebatas virtual. Seoalah Tuhan mendengar dan seketika menghadirkan notifikasi pesan dari sosok yang sedang ku rindukan.

Rasa tenang dan bahagia semakin terasa, karena dengan segera Tuhan memberikan jawaban.

Bukan hanya itu, di siang hari yang terik pikiran ku melayang tanpa arah tujuan, memikirkan perih pekerjaan yang tiba-tiba hilang sedangkan kebutuhan terus berjalan tapi tidak lagi berpenghasilan. Ada yang mengatakan kenapa masih meragukan ? Padahal kamu dilahirkan dari zat yang maka kaya bukankah kamu sudah di jamin akan sejahtera ?.

Lagi-lagi aku disadarkan untuk kembali melanjutkan komunikasi dengan Tuhan agar segera mungkin berserah diri dan lebih mempercayai bahwa ada rejeki pasti untukku nanti. 

Tetap dengan adalan sikap sempurna, suara lirih, menunduk dan berdoa setulus hati. Berharap Tuhan segera mengganti apa yang yang tidak sempat lagi aku miliki. Esok hari di pagi yg cerah aku mendapati notifikasi perihal permintaan untuk kembali bekerja. 


Sungguh Tuhan bukan hanya sekedar teman berkomunikasi 24 jam tetapi pusat pemberi kejutan dan kebahagiaan.


Yang ingin aku tekankan bukan soal cerita kerinduan ataupun pekerjaan tapi perihal komunikasi dengan Tuhan yang bisa kamu lakukan 24 jam saat teman manusia tak bisa lagi ditemukan. 


Artikel ini diikut sertakan pada komunitas menulis #1minggu1cerita dengan tema Komunikasi.


Teman Komunikasi 24 Jam Teman Komunikasi 24 Jam Reviewed by wita mannoradja on June 13, 2021 Rating: 5

3 comments:

  1. Masya allah,, postingan yg sungguh menyentuh wit,, say juga baru ngehh kirain ada lagi aplikasi yan bisa diajak ngobrol 24 jam,, ternyata yah iy juga sihh terkadang kt lupa kalau tuhan adalah maha mendengar

    ReplyDelete
    Replies
    1. Kadang kesepian menyadarkan bahwa sebenarnya kita tidak pernah sendirian karena sll ada Tuhan ! Betul tak ? 😇

      Delete
    2. Yah kalo bilang gak betul nanti dosa hehe...

      Org yg merasa sendirian cuman orang yg gak merasakan keberadaan tuhan, #tsaah

      Delete

Powered by Blogger.

Total Pageviews

Search This Blog

Komunitas Manulis

1minggu1cerita

About Me


Hi world ��

I'm the last daughter from three siblings | Bachelor Architecture | High social soul | founder of Kelas Belajar Brassican |
Blogging is one of the best ways to express me and release every thought that has accumulated in my head, here I share about my personal experiences, traveling and life story.
Hope you guys like it ❤
Welcome to my Blog #kuaselektrik