Suka Duka Masuk Pesantren Kilat

Sebulan setelah kepulangan dari pesantren kilat aku masih belum bisa lupa dengan kenangan-kenangan di pesantren kilat. Padahal kegiatannya hanya singkat. Tapi memang yang namanya kenangan walaupun singkat kalau momennya indah banget pasti bakal terus melekat yah. Iya apa iya ? Iya dong yaa 😁.

Selain itu juga, walaupun sudah sebulan lewat masih ada beberapa orang yang bertanya "gimana rasanya masuk pesantren ?" "Gimana betah gak disana ? Ceritain dong serunya masuk pesantren kilat !"

Nah supaya tidak terjadi pertanyaan berulang lebih baik cerita disini dan supaya ceritanya gak kepanjangan aku langsung cerita aja sukanya masuk pesantren kilat.


1. Ibadah Wajib dan Sunah lebih meningkatkan.
Jujur selama ini sebelum masuk pesantren aku melakukan sholat sunnah ketika ingat saja dan tentu banyak lupanya, apalagi kalau sudah sibuk kerja bisa sholat wajib aja Alhamdulillah. Itulah godaan manusia kalau sudah terjerat kesibukan duniawi, astaghfirullah halazim ! . Bersyukur ketika masuk pesantren kilat tidak pernah ketinggalan sholat sunnah. Tujuan utamaku masuk pesantren kilat ini memang ingin meningkatkan ibadah lain selain ibadah wajib dengan tuntunan yang benar dan Alhamdulillah Allah memberi jalan untuk itu. Diawal memang terasa beratnya dan itu hanya butuh kebiasaan. Untuk pemula yang belum terbiasa seperti aku memang harus ada paksaan dan niatan yang kuat supaya akhirnya terbiasa. Kalau sudah terbiasa dan dapat nikmatnya juga semakin sadar bahwa diri ini butuh banget pasti gak akan pernah mau lagi untuk sengaja ninggalin.

2. Rajin baca Al-Qur'an.
Karena tujuan berada disini adalah untuk memaksimalkan ibadah jadi tak mengapa sejenak meninggalkan kesibukan dunia kerja dan menghindari segala hiruk piruk problematik duniawi. Fokus dengan seluruh rangkaian kegiatan, sampai-sampai bisa Khatam Al-Qur'an 3x dalam 3 minggu, Alhamdulillah wasyukurillah. Bagaimana tidak ? Setiap kali menjelang sholat berjamaah sembari menunggu imam dimanfaatkan untuk baca Al-Qur'an, setelah sholat baca Al-Qur'an, jenuh atau bosan baca Al-Qur'an, tadarus sehari 2x ketika setelah sholat dhuha dan setelah sholat tarawih.
Benar-benar memiliki banyak kesempatan baca Al-Qur'an. Kalau tidak sekarang kapan lagi ? Kalau tidak menyempatkan kapan lagi ?

3. Selalu Semangat.
Positif vibes di dalam pesantren sangat kuat, berlomba-lomba dalam kebaikan menjadi kunci utama karena melihat teman lain melakukan hal baik maka, tanpa sadar diri sendiri terpicu untuk melakukan hal itu juga. "Dia aja bisa masak aku enggak, yuk bisa yuk" mantra wajib untuk menyemangati diri sendiri. Selain itu juga selalu ada teman yang setia mengingatkan dan menyemangati. Jadi tidak ada alasan untuk tidak semangat. Begitu sukanya berteman dengan orang-orang beriman.

4. Banyak Teman Baik.
Yang membuat aku nangis 2 hari berturut-turut salah satunya karena kebaikan teman-teman yang ku temui disana. Mereka lebih muda dari aku dan ilmu agamanya lebih tinggi dari aku tapi sangat rendah hati serasa sama-sama masih belajar. Tanpa pernah sedikitpun menonjolkan kemampuan, mereka justru terus berbagi dan mengajari tanpa menggurui. Semua sama rata ! Jadi aku pun tanpa canggung dan muda akrab untuk bertanya banyak hal.

Dicerita sebelumnya aku sempat menyebut nama Falda salah satu santri yang banyak membantuku di hari pertama masuk pesantren kilat. Selain itu ada juga Mbak Pik atau Ning Fitri atau kami sebut Ustadzah (walaupun dia menolak) dia memberiku buku kenang-kenang perihal buku thoriqoh baca tulisan dan menghafal Al-Qur'an supaya aku lebih sempurna saat membaca Alqur'an and to be honest it's mean a lot to me ! 💕

Sedikit cerita, dijaman TPQ aku adalah salah satu murid berprestasi yang beberapa kali mendapat hadiah karena kepandaian menguasai ilmu baca tulis Al-Qur'an tapi semua itu hilang dan lupa karena kebiasa tidak sering membaca Alqur'an, lagi-lagi alasan urusan duniawi yang disalahkan !.
Semoga cukup menjadi kesalahan dimasa lalu dan sekarang tidak. Aamiin.

5. Semakin Tenang, Yakin dan Sabar.
Percaya atau tidak sejak akan masuk pesantren kilat aku sudah mengikhlaskan apa yang akan terjadi dengan pekerjaanku kedepannya. Cerita lengkapnya begini.
Semua tugas kerjaku sudah terselesaikan di bulan Maret 2021 tapi kontrak katanya masih akan terus berjalan sampai masa pemeliharaan gedung beberapa bulan kedepan. Kesalahannya memang semua itu tidak tertulis secara sah hitam diatas putih. Jadi tidak ada acuan untuk aku terus bekerja. Sebenarnya aku tidak sendirian ada 5 orang yang sedang bertahan. Singkat cerita ketika menjelang penerimaan gaji aku dan satu temanku Ari namanya tidak mendapatkan gaji dengan alasan tidak ada output yang kami kerjakan selama bulan April padahal kami masih bekerja diawal April setidaknya 50% masih pantas kami dapatkan, toh selama ini ketika kami di butuhkan untuk kerja overtime selalu bisa dan kami sangat loyal terhadap perusahaan tapi belum pernah mendapatkan intensif apapun jadi kalaupun masih mendapatkan gaji itu sebagai apresiasi kami selama ini bekerja. Dan sejujurnya 1 orang diantara 3 officemates lainnya dia kerjanya gabut tapi tetap menerima gaji penuh. Dititik ini aku tetap bersyukur, sabar dan ikhlas.

Bersyukur ! karena apa yang ku doakan terkabul. Dulu pernah berdoa "Jika pekerjaan ini terbaik untuk ku maka pertahanan aku dan lapangkanlah risqiku ya Rob" . Berdoa seperti itu karena banyak pertanyaan aneh didalam hati kepihak manajemen dan merasa kurang nyaman dengan beberapa orang didalam tim. Ketika tidak mendapatkan gaji jatuhnya bersyukur karena semua ini jawaban. Sabar ! Karena ini ujian ! Ketika tabungan menipis gak ada pemasukan lagi. Ikhlas ! Apapun yang terjadi perihal kehilangan aku sellau berupaya kembali kepada kalimat ini :

Jika itu terbaik untukmu maka sesulit apapun jalannya maka akan sampai juga ke kamu, tapi sehebat apapun caramu mendapatkan jika itu bukan terbaik untukmu, maka tidak akan pernah berpikah padamu.

Maka percayalah ! Yang kamu dapatkan adalah yang terbaik bagimu dan apa yang tidak kamu dapatkan adalah cara Allah menyelamatkanmu.

Semua hal diatas membuatku benar-benar tenang dan itu butuh belajar dengan rumus mengembalikan seluruh kehidupan hanya kepada Tuhan. 

♥️♥️♥️

Baca juga cerita lainnya tentang pesantren kilat disini :

♥️♥️♥️

Walaupun lebih banyak sukanya tapi pasti dong dukanya pun ada. Bagiku duka itu sebagai penyeimbang rasa indah dari semua kenangan yang ada. Jadi seperti apa duka masuk pesantren kilat ? Baca sampai habis ya !

1. Jarang Keluar.
Dengan adanya jadwal rutin kegiatan didalam menjadikan kita jarang keluar Ma'had kalau bukan urusan yang penting banget. Sekalipun penting harus dapat izin dulu dari ustadzah, kalau masih bisa di handle atau di bantu ustadzah maka akan dibantu beliau. Ketika ingin sesuatu kita bisa telfon saudara supaya dikirim kebutuhan yang kita mau jadi memang kesempatan keluar Ma'had sangat minim. Paling maksimal kita keluar teras yang dibatasin pagar tembok tinggi banget. Hiburan yang paling asyik adalah ketika jemur pakaian setelah subuh dan ketika sore. Ketika lagi beruntung kita bakal dapat pemandangan langit biru,cerah, bersih atau dapat view sunset dan sunrise di lantai atas tempat jemuran. Cukup dengan itu sudah senang banget. Definis bahagia itu sederhana !.

2. Dikira Kurang Update dan Anti Sosial.
Kurang setuju dengan 2 asusmsi itu, perihal kurang update itu bagian mananya ? Tentang apa ? kurang update perihal perkembangan tren terkini perihal dunia artis kah ? Atau perihal berita-berita konyol yang viral ?. Merek jelas mengikuti perkembangan tokoh kok ! Mereka mengikuti berita viral juga ! Laku dimana kurang updatenya ?.
Hanya fokus informasi yang diikuti oleh teman-teman santri kadang berbeda dengan apa yang di ikuti oleh teman-teman di luar pesantren. Tokoh publik dan berita viral yang diikuti pasti tidak jauh dari topik keagamaan. Jelas berbeda berita up to date ! Kamu taunya lebih tentang dunia artis mereka lebih tau tentang dunia tokoh agama. Jadi semua punya porsi dan bagian masing-masing, jangan lagi bilang kurang update yah !.
Dikira anti sosial karena mereka paham akan hukum dan syari'at sebagaimana semestinya yang harus dilakukan oleh mereka. Diantara mereka hanya ingin mencegah timbulnya fitnah. Kenyataannya mereka adalah orang-orang yang ramah dan baik hatinya. Jadi mari saling menghargai keputusan seseorang dengan sesuai apa yang mereka yakini.

♥️♥️♥️

Seluruh cerita ini ditulis sesuai pengalaman pribadi penulis dan tanpa ada maksud sedikitpun untuk memojokan atau berpihak kesalah satu hal. Sekedar berbagi melalui prespektif pribadi. Semoga membantu kamu yang sedang mencari referensi perihal dunia pesantren kilat.
Suka Duka Masuk Pesantren Kilat Suka Duka Masuk Pesantren Kilat Reviewed by wita mannoradja on May 30, 2021 Rating: 5

4 comments:

  1. Terus setelah pesantren kilat gimana mbak wita? Apa masih ibadah masih serajin di pesantren?? hihi

    Memang kelakuan kita tergantung d mana kita berada yh mbak wita.. Kalo d pesantren lama kelamaan bakal mengikut, aktif beribadah,,

    ReplyDelete
    Replies
    1. Alhamdullilah terus mencoba untuk Istiqomah mas, tapi tentu bisikan² untuk bermalas-malasan kuat bgt. Karena skrg sendirian dulu di pesantren Ramelan hehe.

      Delete
    2. Semangat wita,,, semoga tetap istiqomah,,, saya iri liat orang bisa tetap istiqomah karena sya sendiri imamnya masih naik turun,, kebanyakan turunnya sih hehehe

      Delete
    3. Bismillah semogaa selalu diberi keistiqomahan ya kita. Aamiinn

      Delete

Powered by Blogger.

Total Pageviews

Search This Blog

Komunitas Manulis

1minggu1cerita

About Me


Hi world ��

I'm the last daughter from three siblings | Bachelor Architecture | High social soul | founder of Kelas Belajar Brassican |
Blogging is one of the best ways to express me and release every thought that has accumulated in my head, here I share about my personal experiences, traveling and life story.
Hope you guys like it ❤
Welcome to my Blog #kuaselektrik